Sejumlah mahasiswa dari Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Muhammadiyah Maluku Utara melaksanakan Program Asistensi Mengajar Tahun 2025 di Desa Maitara Selatan. Program ini merupakan bagian dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pada aspek pengabdian kepada masyarakat, yang tidak hanya berfokus pada pendampingan proses belajar di sekolah tujuan, tetapi juga merambah kegiatan literasi dan penguatan budaya membaca di lingkungan masyarakat desa.

Selama pelaksanaan program, para mahasiswa tidak hanya membantu guru dalam proses pembelajaran di kelas, melainkan juga menginisiasi berbagai kegiatan yang menyasar anak usia dini hingga pelajar sekolah dasar. Salah satu bentuk kegiatan yang mendapat perhatian khusus adalah pendirian Pojok Baca di beberapa titik strategis desa. Pojok Baca ini dimaksudkan agar anak-anak, terutama yang berada pada usia bermain dan sekolah, memiliki akses yang lebih mudah terhadap bahan bacaan yang sesuai dengan jenjang mereka, sekaligus menumbuhkan minat baca sejak dini.

Program literasi tersebut tidak hanya terbatas pada penyediaan bahan bacaan, tetapi juga dilengkapi dengan kegiatan mendongeng, membaca bersama, serta lomba literasi sederhana yang dikemas menarik agar anak-anak lebih termotivasi untuk belajar. Selain itu, mahasiswa juga mengadakan diskusi santai bersama orang tua dan masyarakat setempat tentang pentingnya mendukung kebiasaan membaca di rumah, sehingga program ini benar-benar menyentuh aspek pendidikan dari lingkup keluarga hingga komunitas desa.

Kepala Desa Maitara Selatan, Arafik Sabtu, memberikan apresiasi terhadap program ini. Menurutnya, keberadaan mahasiswa FIP Universitas Muhammadiyah Maluku Utara di tengah masyarakat memberikan dampak positif, karena bukan hanya membantu tenaga pendidik di sekolah, tetapi juga mendorong lahirnya budaya literasi di tingkat desa. “Kami sangat berterima kasih, sebab kegiatan ini memberikan energi baru bagi anak-anak kami untuk semakin gemar membaca dan belajar. Semoga kerja sama seperti ini terus berlanjut ke depannya,” ujarnya.

Sementara itu, salah satu perwakilan mahasiswa FIP menuturkan bahwa kegiatan ini menjadi pengalaman berharga bagi mereka, karena selain dapat mengasah kemampuan mengajar, juga memberi kesempatan untuk memahami kondisi nyata pendidikan di masyarakat desa. “Kami ingin hadir bukan hanya di ruang kelas, tetapi juga di tengah masyarakat. Literasi harus dibangun bersama, mulai dari sekolah, rumah, hingga lingkungan sekitar,” ungkapnya.

Melalui kegiatan Asistensi Mengajar Tahun 2025 ini, diharapkan anak-anak Desa Maitara Selatan semakin termotivasi untuk belajar dan mengembangkan potensi mereka, sementara masyarakat dapat terus berperan aktif dalam mendukung budaya literasi. Program ini pun menjadi salah satu bentuk kontribusi nyata mahasiswa Universitas Muhammadiyah Maluku Utara dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Maluku Utara, khususnya di wilayah kepulauan seperti Maitara Selatan.