Maitara Selatan – Semangat untuk mengangkat potensi wisata lokal terus digelorakan, seiring dengan perkembangan teknologi digital yang membuka peluang promosi dan pengembangan desa wisata secara lebih luas. Hal inilah yang menjadi dasar terselenggaranya kegiatan pelatihan dengan tema “Masyarakat Sadar Wisata di Era Digital: Meningkatkan Promosi dan Pengembangan Wisata Lokal”, yang digagas oleh mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (PKL) Universitas Nuku Tidore, dan sukses diselenggarakan pada Ahad, 14 September 2025, di Desa Maitara Selatan.

Pelatihan ini diikuti oleh beragam unsur masyarakat, mulai dari aparat desa, pelaku UMKM, kelompok pemuda, ibu rumah tangga, hingga komunitas yang peduli terhadap kelestarian dan pengembangan wisata desa. Kehadiran peserta dari berbagai latar belakang ini menunjukkan antusiasme masyarakat yang tinggi untuk bersama-sama belajar serta memahami pentingnya peran digitalisasi dalam sektor pariwisata.

Kepala Desa Maitara Selatan, Arafik Sabtu, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh atas gagasan mahasiswa PKL yang telah menghadirkan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat. Menurutnya, era digital memberikan kesempatan yang luas untuk mempromosikan potensi wisata desa, mulai dari wisata bahari, wisata budaya, hingga kuliner lokal. “Kita berada di era serba digital. Teknologi, terutama media sosial, telah menjadi alat utama dalam memperkenalkan destinasi wisata. Oleh karena itu, masyarakat harus mampu memanfaatkannya secara kreatif, positif, dan berkelanjutan, agar keindahan wisata Desa Maitara Selatan dapat dikenal tidak hanya di tingkat regional, tetapi juga nasional bahkan internasional,” ujar Arafik.

Materi pelatihan yang dibawakan narasumber menitikberatkan pada pentingnya literasi digital bagi masyarakat desa, pemahaman tentang tren promosi wisata di media sosial, serta cara menghasilkan konten kreatif berupa foto, video, dan narasi menarik yang dapat meningkatkan daya tarik wisata. Peserta juga diberi pemahaman mengenai strategi membangun citra positif destinasi wisata lokal melalui platform digital, sehingga wisata unggulan seperti panorama sunset, pesona bawah laut Barimanyito, dan kekayaan budaya masyarakat setempat dapat dikemas dengan lebih menarik dan berdaya saing.

Tak hanya itu, pelatihan ini juga menekankan pentingnya kesadaran kolektif masyarakat dalam menjaga kebersihan, keramahan, keamanan, serta keberlanjutan lingkungan, yang semuanya menjadi bagian dari nilai Sapta Pesona sebagai fondasi pengembangan pariwisata. Dengan demikian, upaya promosi digital tidak hanya berhenti pada aspek publikasi, tetapi juga harus didukung oleh kesiapan masyarakat dalam menghadirkan pelayanan terbaik bagi wisatawan yang datang.

Kegiatan yang digagas oleh mahasiswa PKL Universitas Nuku Tidore ini diharapkan tidak sekadar memberikan pengetahuan teoritis, melainkan juga mampu menumbuhkan kesadaran baru bahwa pengembangan wisata desa membutuhkan keterlibatan aktif seluruh lapisan masyarakat. Kolaborasi antara pemuda, pelaku usaha, dan pemerintah desa menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan Desa Maitara Selatan sebagai destinasi wisata unggulan di Maluku Utara.

Melalui pelatihan ini, masyarakat Desa Maitara Selatan semakin menyadari bahwa promosi wisata di era digital bukan lagi sekadar pilihan, melainkan sebuah kebutuhan yang harus dilakukan secara konsisten dan kreatif. Dengan dukungan teknologi informasi, potensi wisata lokal diyakini dapat lebih cepat dikenal, menarik minat wisatawan, serta memberikan dampak positif terhadap peningkatan ekonomi desa sekaligus memperkuat identitas budaya lokal.